Apakah Glutathione aman?
Glutathione yang dalam dunia medis digunakan untuk penyakit liver/hati atau biasa juga disebut hepatoprotektor. Hepatoprotektor lain yang banyak digunakan di dunia medis yaitu lecithine, methionine, sylimarin, curcuma, schizandrine dll. Selain itu glutatione juga digunakan sebagai antidotum (penawar racun) akibat overdosis paracetamol, cisplatin (biasa digunakan untuk khemoterapi pasien-pasien kanker). Efeknya yang memutihkan adalah efek samping. Tapi efek samping ini malah digunakan sebagai efek utama bagi pasien di Indonesia.
Glutathione secara normal diproduksi oleh hati dan otak. Fungsinya untuk melindungi hati dari kerusakan. Glutathione sendiri masih dalam proses penelitian sebagai anti depresi karena ternyata pasien-pasien depresi banyak yang memiliki kadar glutathione dalam otak yang rendah.
Dosis maksimal Glutathione adalah 4,8 gram per hari dibagi dalam 4 dosis (disuntik setiap 6 jam, sekali suntik 1,2 gram). Karena itu di luar negeri ada yang tersedia 1,2 gram/vial bahkan 1,5 gram/vial. Dalam dunia medis Glutathione tidak pernah berisi lebih dari 1,5 gram/vial.
Glutathione juga sering diberikan sebelum khemoterapi dengan dosis 1,5 gram/m2 luas permukaan tubuh. Rata-rata perempuan Indonesia memiliki luas permukaan tubuh 1,5 m2. Jadi dapat diberikan 2,25 gram sekali injeksi. Pemberian lebih dari 2,25 gram sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan efek samping atau gejala overdosis. Efek samping berupa pusing/vertigo, mual.
Apa kontraindikasi Glutathione?
Kontraindikasi pada pasien alergi pada glutathione. Namun karena secara normal diproduksi oleh tubuh maka sangat jarang terjadi alergi. Kalaupun terjadi mungkin akibat pengawetnya bukan oleh Glutathione. Obat ini bahkan aman pada wanita hamil dan menyusui. Walaupun demikian, saya menganjurkan tidak menggunakan obat ini pada wanita hamil dan menyusui agar obat ini tidak jadi kambing hitam.
Apakah penggunaan jangka panjang Glutathione tidak berbahaya?
Sama sekali tidak. Secara normal glutathione didapatkan pada kacang kedelai. Ini mungkin menjelaskan mengapa orang Jawa yang memiliki kebiasaan mengonsumsi tahu dan tempe umumnya memiliki kulit yang lebih putih bila dibandingkan dengan orang Bali padahal secara geografis Jawa dan Bali sama saja. Ada mitos yang mengatakan jika mengonsumsi susu kedelai selama hamil dapat menyebabkan sang bayi jadi putih. Pernyataan ini betul, bukan mitos. Ini fakta ilmiah!
Berapa kali penyuntikan baru terlihat efek putih?
Rata-rata 4-5 kali penyuntikan dengan dosis Glutathione 600 mg. Saya anjurkan untuk minggu pertama 2x suntik. Jadi suntik hari pertama, lalu hari ke-4, hari ke-8. Selanjutnya seminggu sekali (hari ke-15, 22,dst). Tetapi efek putih juga bervariasi tergantung masing-masing individu dan tentunya dosis obat tersebut. Tationil dan NC24 Whitening mengandung glutathione 600 mg, Vitacicol, Biocell CRP dan Biome mengandung 900 mg glutathione, Essentialle dan Multivital mengandung 1000 mg, MJ Diamond 1200 mg, Glutax 3000mg, glutax 4000mg, glutax 5000mg, glutax 9000mg.
Apakah aman mencampur Glutathione dengan Vitamin C Kolagen?
Sebenarnya aman, tapi bisa saja terjadi reaksi obat sehingga salah satunya tidak efektif. Hal ini disebabkan karena vitamin C dan glutathione adalah senyawa tidak stabil karena itu kedua obat ini sebaiknya tidak dicampur dalam satu spoit. Walaupun demikian keduanya bisa disuntikkan bersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar